Minggu, 20 Maret 2011

Manusia Tanpa Kekurangan

Mengeluh. Terlalu banyak keluhan yang seringkali kita lontarkan dalam hidup ini. Keluhan itu bisa bermaksud mengeluhkan apa yang tidak kita miliki, mengeluhkan sikap orang lain pada kita, ataupun mengeluhkan karena kita tidak dapat memperoleh ataupun melakukan sesuatu. Sayangnya, kita seringkali tidak menyadari - atau tidak mau menyadari - bahwa keluhan-keluhan itu tidak akan kemudian mendatangkan apa yang kita harapkan. Jadi, entah kita mengeluh ataupun tidak, tidak akan merubah keadaan.

Keluhan bisa berasal dari apa yang tidak kita miliki, yang kemudian membuat kita merasa tidak mampu melakukan apa yang dapat dikerjakan oleh orang lain. Tapi masalahnya, kalau orang lain bisa mengerjakan sesuatu yang tidak bisa kita kerjakan, bukankah itu berarti ada pekerjaan lain yang bisa kita kerjakan tapi tidak dapat dikerjakan orang lain ?

Dari sini terlihat bahwa sesungguhnya tidak ada manusia yang berhak mengklaim bahwa dirinya penuh dengan kekurangan sedemikian hingga tidak memiliki kelebihan sama sekali. Kita barangkali hanya belum mencoba (atau tidak mau mencoba, atau mungkin sudah lupa kalau pernah mencoba) melihat pada sisi lain dari diri kita yang positif. Sisi itulah yang membuat kita merasa sebagai manusia tanpa kelebihan. Padahal, kalau kita mampu untuk melihat sisi itu, kita akan berpikir sebaliknya : bahwa kita adalah manusia tanpa kekurangan. ‘Tanpa kekurangan’. Why ? Karena kita selalu punya kelebihan.

sumber gambar : www.bcreative.com

Minggu, 06 Maret 2011

Kenapa Menulis ?

Sebelum saya jauh-jauh menulis di blog ini, sebelum saya kembali aktif di dunia yang sempat saya tinggal lamaaaaaa sekali ini, saya ingin menjelaskan terlebih dahulu kenapa saya sampai membuat blog ini. Semacam kata pengantar lah.
Berimajinasi merupakan bagian dari hidup saya semenjak saya masih masih mengenakan popok. Saya sering diceritakan oleh ibu saya, bahwa sewaktu masih TK saya suka sekali menirukan tokoh-tokoh yang saya tonton di tv. Saya sering menirukan donal bebek, pama gober, police academy, g.i joe, dan sebagainya. Saya tidak ingat bagaimana itu saya lakukan. Yang masih saya ingat adalah mulai sejak saya SD. Ketika itu, saya adalah anak yang sangat pendiam, jarang bergaul, bahkan nyaris seperti anak yang tidak punya teman. Saya hidup di dunia saya sendiri pada waktu itu.
Pada masa autis itu, saya lebih banyak menghabiskan waktu dengan hobi saya, yaitu memainkan boneka-boneka saya, lalu membuat sebuah cerita dengan menggunakan mereka. Sejak saat itulah, saya mulai merasakan ketertarikan untuk terus membuat cerita. Mulai dari kelas 5 SD, ketika saya membuat sebuah cerita superhero. Setelah cerita superhero itu, saya terus menerus membuat berbagai cerita-cerita baru, lagi, dan lagi.
Satu hal yang masih saya sesali hingga detik ini adalah berbagai cerita yang pernah saya imajinasikan itu, hanya berhenti sampai tercipta di otak, tidak pernah tertuang dalam bentuk yang lebih real seperti novel atau film misalnya. Saya telah bergabung dengan sebuah organisasi kepenulisan yang cukup populer di Indonesia, semenjak 2006 lalu. Tapi karya saya masih sangat amat terbatas sekali banget. Saya pernah berhasil menyelesaikan sebuah novel, tapi hingga kini belum diterbitkan oleh penerbit yang bersangkutan (bagi penerbit yang merasa, kalau anda membaca ini, tolong novel saya segera diterbitkan ya.. :)
Saya pernah mulai membuat blog sekitar tahun lalu, tapi vakum lagi untuk jangka waktu yang sangat lama. Duh, susah sekali ternyata memotivasi diri untuk menulis. Kalau hanya di pikiran, gimana orang mau tahu dan mengapresiasi karya-karya saya? Harapan saya dengan kembali nge-blog ini, saya bisa mendorong diri saya untuk akitf kembali menulis dan kalau perlu segera membuat sebuah karya yang sudah lama terpendam. Amiin, Dukung saya ya.